Kesehatan, Administrator, 2024-10-15 09:54:50
imunisasi harus tetap diberikan kepada anak sejak dini untuk mencegah risiko penularan penyakit berbahaya di kemudian hari. Dengan melakukan imunisasi, bukan berarti anak tidak akan terjangkit penyakit tersebut, namun gejala yang dialami atau efeknya akan lebih ringan.
Di tengah kondisi pandemi COVID-19 ini, banyak orang tua khawatir jika harus membawa anaknya melakukan imunisasi di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya, sehingga banyak yang melewatkan jadwal imunisasi anak. Padahal di tengah situasi seperti sekarang ini, penting bagi anak mendapatkan vaksin yang dibutuhkan untuk menjaga kekebalan tubuh dan mencegahnya dari berbagai virus dan bakteri penyebab berbagai penyakit, khususnya COVID-19.
Apakah Ada Perbedaan Antara Istilah Imunisasi dan Vaksinasi?
Sebenarnya imunisasi merujuk pada proses saat seseorang menjadi kebal terhadap suatu penyakit atau infeksi tertentu. Salah satu cara imunisasi adalah dengan vaksinasi atau pemberian vaksin. Namun, imunisasi tidak hanya dapat dilakukan dengan vaksinasi, tetapi juga dapat dengan pemaparan terhadap penyakit atau infeksi tersebut. Umumnya, kedua istilah tersebut disamakan pengertiannya.
Jadwal Imuniasi Anak Usia 0-18 Bulan
Agar tidak bingung kapan tepatnya harus memberikan imunisasi pada anak, Sahabat Hermina bisa menggunakan jadwal berikut:
Setelah lahir : Hepatitis B-0 dan Polio 0
Usia 1 Bulan : BCG
Usia 2 Bulan : Pentavalen-I dan Polio Oral-I
Usia 3 Bulan : Pentavalen-II dan Polio Oral-II
Usia 4 Bulan : Pentavalen-III, Polio Oral-III, Polio Injeksi
Usia 9 Bulan : Campak
Usia 18 Bulan : Pentavalen IV, Polio Oral IV, Campak-II
Efek Samping Imunisasi
Imunisasi kadang dapat mengakibatkan efek samping. Ini adalah tanda baik yang membuktikan bahwa vaksin betuk-betul bekerja secara tepat. Berikut adalah beberapa contoh efek samping imunisasi yang dapat terjadi pada anak:
Perlu diingat efek samping imunisasi jauh lebih ringan daripada efek penyakit bila bayi tidak diimunisasi.
Cara Penanganan Efek Samping Yang Ditimbulkan Dari Imunisasi.
Apabila mengalami demam, anak dapat diberikan paracetamol atau ibuprofen, tergantung usia anak. Untuk dosis tepatnya dapat dikonsultasikan pada dokter. Jika anak mengalami muntah atau diare, berikan cairan sesering mungkin dan awasi tanda atau gejala terjadinya dehidrasi seperti misalnya buang air kecil yang tidak sesering biasanya. Jika ada reaksi lain yang tidak terduga sehabis imunisasi, sebaiknya konsultasi kembali ke dokter yang menangani. Tidak perlu takut untuk mengimunisasi anak. Karena dengan imunisasi, kita bisa melindungi anak dari penyakit-penyakit berbahaya yang dapat mengintai anak di masa depan. Salam sehat.